Sholat subuh lebih baik dari dunia dan seisinya
Ini berarti, apa pun yang ada di dunia ini tidak ada yang mengalahkan segala kebaikan sholat subuh. "Dua rakaat sholat subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." (HR. Muslim 725)
Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.
Lupa Shalat lagi? Aplikasi Athan bisa membantu.
Dapatkan pengingat Waktu Shalat di ponselmu secara gratis.
Kami menghormati Peraturan Perlindungan Data Umum dan Panduan Undang-Undang Privasi Konsumen California.
Batas waktu sholat subuh yaitu sejak terbitnya fajar shadiq hingga sebelum terbitnya matahari.
Umat Muslim memiliki kewajiban untuk mendirikan sholat 5 waktu, yaitu subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Dari kelima sholat tersebut, yang paling sulit untuk dikerjakan adalah sholat subuh.
Hal ini terjadi karena waktu pengerjaannya saat jam istirahat. Lalu, kapan batas waktu sholat subuh?
Sholat subuh merupakan sholat fardhu dengan jumlah rakaat paling sedikit yaitu 2 rakaat.
Namun, sholat ini justru lebih sulit untuk dilaksanakan bahkan sering terlewatkan.
Penyebab utamanya adalah kesiangan atau terlambat bangun. Akan tetapi, kondisi seperti ini seharusnya tidak terjadi.
Sholat subuh berjamaah pahalanya bagaikan sholat sepanjang malam
"Barangsiapa yang sholat isya berjamaah maka seolah- olah dia telah sholat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang sholat subuh berjamaah maka seolah- olah dia telah sholat seluruh malamnya." (HR. Muslim no. 656)
Batas Waktu Sholat Subuh
Dilansir detikHikmah, batas waktu sholat Subuh adalah dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fiqh us-Sunnah karya Sayyid Sabiq. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
Artinya: "Waktu sholat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR Muslim)
Dalam buku Berkah sholat Subuh Berjamaah karya Fahrur Mu'is disebutkan, seseorang yang mendirikan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka ia terhitung sudah melaksanakan sholat Subuh. Hal ini mengacu pada hadits yang berbunyi,
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ
Artinya: "Siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum ia terbit matahari, maka ia telah mendapati sholat Subuh." (HR Bukhari)
Lebih jelasnya dalam buku tersebut menjabarkan terkait kedua hadits tersebut, waktu Subuh dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari. Barang siapa yang kemudian melakukan sholat Subuh sebelum masuk pada waktunya maka sholatnya dianggap tidak sah.
Selain itu, siapa saja yang melakukan sholat dan telah mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka dianggap telah sholat Subuh. Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa sholat Subuh tersebut hanya dianggap sebagai penggugur kewajiban, bukan sebagai sebuah pelaksanaan yang seharusnya dilakukan dengan baik.
Bagi orang yang tidak memiliki udzur misalnya saja seperti pingsan atau bahkan benar-benar lupa untuk melaksanakan sholat Subuh maka dilarang untuk mengakhirkan waktu sholat Subuh hingga mendekati batas waktu terakhir.
Namun, ketika orang tersebut memiliki udzur, maka diharuskan untuk langsung melaksanakan sholat Subuh begitu sadar ataupun ingat. Apabila orang tersebut dengan sengaja meninggalkan sholat Subuh, ia harus segera bertobat karena telah melakukan dosa besar.
Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amal apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab "Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat tepat pada waktunya." Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada kedua orang tua." Abdullah bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad fi sabilillah." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengenai batas waktu sholat Subuh ini juga diperkuat penjelasannya dalam buku yang berjudul Waktu Shalat (Kajian Fiqih Dan Astronomi) karya Abd Karim Faiz, bahwasanya mengenai penentuan batas waktu sholat ini telah disimpulkan oleh para ulama Madzahibul Arba'ah.
Salah satunya ialah sholat Subuh yang mana dimulai ketika munculnya fajar shodiq, yaitu suatu cahaya keputih-putihan yang menyebar di ufuq sebelah timur. Jika merujuk pada ahli hisab, maka matahari berada di sekitar -20 derajat dari ufuk timur.
Sedangkan, sebagian pendapat yang lain berkisar pada -15 hingga -19,5 derajat. Mengenai munculnya fajar shodiq ini dapat dilihat dengan ciri pudarnya cahaya bintang dan berakhirnya waktu Subuh saat piringan atau matahari mulai muncul di ufuk timur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 49:
وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاِدْبَارَ النُّجُوْمِ ࣖ ٤٩
Artinya: "Bertasbihlah kepada-Nya pada sebagian malam dan pada waktu terbenamnya bintang-bintang (waktu fajar)."
Hukum Meninggalkan Sholat Subuh?
"Perjanjian antara kami dengan orang kafir adalah salat. Barangsiapa yang meninggalkan salat dengan sengaja maka ia telah kafir." (HR Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi).
Demikianlah penjelasan mengenai batas waktu salat subuh, dan bila seseorang kesiangan maka selama belum masuk waktu Dhuha, tetap harus menunaikan salat Subuh.
Sholat subuh menjadikan para pelakunya berhak ditolong Allah
"Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu isya dan subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Permintaan Terkabul
Memberi sedekah pada waktu subuh dapat membantu terkabulnya suatu permintaan.
Selain itu, juga dapat mengangkat penyakit, memperlancar rezeki, serta memudahkan segala urusan.
Hal ini terjadi karena orang tersebut telah meringankan beban orang lain. Dalam sebuah hadist, dijelaskan:
“Barangsiapa yang ingin doanya dikabulkan atau terbebas dari kesulitan, maka sebaiknya ia juga turut membantu untuk menyelesaikan kesulitan orang lain.” (HR. Ahmad).
Sebagai manusia biasa, tindakan sehari-hari tidak terlepas dari kekhilafan yang dapat mendatangkan dosa.
Nah, menginfakkan sebagian rezeki kepada orang lain dapat menyebabkan hati menjadi tenang dan menghapus dosa.
Hal ini telah dijelaskan dalam hadist seperti berikut ini.
“Sedekah dapat menghapus dosa seperti air yang dapat memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Malam kerja keras hingga begadang, lalu bangun shalat subuh kesiangan yang menyebabkan tidak lengkapnya sholat lima waktu. Kalau begitu kira-kira bagaimana hukumnya, ya? Lalu, sebenarnya jam berapa batas waktu sholat subuh? Simak pertanyaan dan jawabannya pada uraian di bawah ini!
Para pelaku sholat subuh mendapat persaksian malaikat
Orang yang mengerjakan sholat subuh berjamaah di masjid disaksikan oleh para malaikat. Sebab, seluruh malaikat berkumpul pada waktu subuh dan ashar untuk bergantian tugas. Dan, kesaksian para malaikat itu tentulah yang terbaik.
Sholat subuh adalah kunci kemenangan
Dikarenakan pada waktu subuh kebanyakan manusia masih tertidur dan tidak siap, maka siapa yang bangun lebih dulu dan lebih awal dalam memulai aktivitasnya adalah ciri-ciri seorang pemenang.
"Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh." (HR. Bukhari)
Batas Shalat Subuh Sampai Jam Berapa ?
Waktu shalat subuh yang utama dimulai usai berkumandang adzan dari terbit fajar shadiq, yaitu fajar kedua hingga sebelum masuknya waktu matahari terbit (syuruq) sebagai batas akhir shalat subuh. Subuh berakhir saat sudah masuk waktu matahari terbit.
Hal ini berdasarkan hadits berikut:
وَقْتُ صَلاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ
“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari.”
Fajar shadiq (fajar nyata) adalah sebuah cahaya yang terlihat pada waktu subuh sebagai batas antara akhir malam dengan permulaan pagi. Melansir dari NU Online, fajar shadiq adalah cahaya tipis yang posisinya horizontal terhadap ufuk dan bertambah terang seiring waktu. Itulah yang menentukan awal waktu sholat subuh.
Sementara, fajar kadzib (fajar semu) adalah cahaya yang muncul sebelum fajar shadiq. Intensitas cahayanya tidak terlalu terang dan berbentuk segitiga khas yang menjulang sepanjang garis ekliptika. Perbedaan intensitas cahaya dapat terlihat saat diukur dengan Sky Quality Meter (SQM).
Jika dipantau berdasarkan Ilmu Falaq, maka jam subuh di Indonesia juga menentukan jadwal imsakiyah Ramadhan. Maka dari itu, ulama dan peneliti bukan hanya melihat Fajar Shodiq sebagai batas awal waktu sholat subuh, tapi juga penting mengamati munculnya Fajar Kadzib.